Kisah Raja Kediri: Sejarah Pembentukan Kerajaan dan Pendirinya


Kisah Raja Kediri adalah salah satu cerita yang paling masyhur di Indonesia. Kisah ini menceritakan tentang asal-usul dan sejarah pendirian Kerajaan Kediri, yang berdiri pada abad ke-12. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sejarah pendirian Kerajaan Kediri dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam prosesnya.

Apa itu Kerajaan Kediri?

Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-10 Masehi dan berakhir pada abad ke-14 Masehi. Pada awalnya, Kerajaan Kediri didirikan oleh seorang raja bernama Airlangga yang memerintah selama 36 tahun. Airlangga dimakamkan di Gunung Wukir, sebuah gunung yang berada di dekat Kota Kediri. Setelah Airlangga meninggal, anaknya, Jayengraga, menjadi raja dan memerintah selama 10 tahun. Jayengraga dilakukan pemberontakan oleh anaknya sendiri, yaitu Anusapati, yang kemudian mengambil alih Kerajaan Kediri. Anusapati memerintah selama 12 tahun dan dikenal sebagai salah satu raja terkuat dalam sejarah Kerajaan Kediri. Pada masa pemerintahan Anusapati, istana ker ajaan dipindahkan ke Kota Trowulan, yang merupakan kota yang banyak ditemukan artefak arkeologi. Setelah Anusapati meninggal, Kerajaan Kediri terpecah menjadi beberapa bagian kecil dan berakhir pada abad ke-14 Masehi.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-10 Masehi. Pada awalnya, Kediri adalah sebuah wilayah di bawah kekuasaan kerajaan Kutai Martadipura. Kutai Martadipura sendiri berdiri pada abad ke-9 Masehi dan pernah menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara pada masanya. Wilayah Kediri memisahkan dua bagian Kerajaan Kutai, yaitu Bagian Selatan yang beribukota Samarinda dan Bagian Utara yang beribukota Kutai Kartanegara.

Dalam sejarahnya, Kediri pernah mengalami beberapa kali perubahan status, mulai dari sebuah distrik hingga menjadi sebuah provinsi. Namun demikian, Kediri selalu menjadi pusat peradaban di Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bukti-bukti sejarah yang masih ada sampai sekarang, seperti bangunan-bangunan kuno dan prasasti-prasasti tertua di Indonesia .

Kerajaan Kediri sendiri berdiri pada tahun 1045. Pada awalnya, Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang diatur oleh Raja Airlangga yang merupakan salah satu raja terbesar dalam sejarah Jawa. Raja Airlangga menjadikan Kediri sebagai pusat kebudayaan dan agama Hindu-Buddha di Nusantara. Selama masa pemerintahan Raja Airlangga, banyak bangunan bersejarah yang dibangun di Kediri, beberapa di antaranya masih ada sampai sekarang.

Pada abad ke-13 Masehi, Kerajaan Kediri mengalami masa puncaknya ketika Raja Jayabaya menjadi rajanya. Beliau membuat beberapa perubahan penting untuk membangun Kerajaan Kediri menjadi salah satu kerajaan terlemah di Nusantara. Ia juga yang menyebarkan agama Hindu-Buddha di seluruh wilayahnya.

Setelah Raja Jayabaya, Kerajaan Kediri berubah status menjadi kerajaan feodal dengan sistem pemerintahan yang lebih maju. Namun demikian, masih ada beberapa bangunan dan prasasti bersejarah yang masih dapat dilihat sampai sekarang di wilayah Kediri dan sekitarnya.

Tokoh Pendiri Kerajaan Kediri

Raja Kediri adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada abad ke-10 di Jawa Timur. Mengingat letaknya yang berada di tengah-tengah pulau Jawa, maka Raja Kediri mempunyai posisi yang strategis untuk menguasai perdagangan antar pulau. Tidak heran jika Kerajaan ini cepat berkembang dan mendapatkan popularitas.

Sebagai salah satu pendiri kerajaan tersebut, Raja Airlangga memainkan peranan penting dalam sejarah pembentukannya. Beliau adalah putra dari Raja Udayana Warmadewa dari istana Bali dan Dyah Gitarja dari istana Kahuripan. Raja Airlangga merupakan penguasa Kahuripan saat itu, namun ia memutuskan untuk berdamai dengan Putra Wijaya yang menguasai Medang Kamulan agar bisa mendirikan sebuah kerajaan yang besar dan kuat.

Setelah beberapa lama, akh irnya kerajaan Kediri pun berdiri. Raja Airlangga memerintah kerajaan tersebut selama tiga abad, yaitu dari tahun 1006 hingga 1220 Masehi. Ia juga merupakan salah satu raja terkaya dan paling disegani di Jawa Timur pada masanya.

Selain Raja Airlangga, ada juga tokoh lain yang ikut berperan dalam pendirian Kerajaan Kediri. Di antaranya adalah Maharaja Dharmawangsa (1019-1044 M) dan Maharaja Jayabaya (1135-1157 M). Keduanya adalah anak-anak Raja Airlangga yang menjadi penguasa setelah beliau wafat. Selama masa kepemimpinannya, mereka berhasil memperluas wilayah kerajaan dan melakukan banyak reformasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wil ayah Kediri. Terima kasih kepada ketiga tokoh ini, Kerajaan Kediri semakin berkembang dan menjadi salah satu kerajaan yang paling penting di Jawa Timur.

Sistem Pemerintahan di Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-10 Masehi dan didirikan oleh Airlangga, seorang raja yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Airlangga adalah putra dari Raja Udayana dan Queen Gunapriyadharmapatni dari Bali. Ia mempunyai dua orang saudara laki-laki, Marakata dan Anak Wungu.

Airlangga mendirikan Kerajaan Kediri setelah memisahkan diri dari Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Ia berhasil memperluas kerajaannya hingga ke Pulau Madura, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Selama bertahta di Kerajaan Kediri, Airlangga melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Dalam hal pemerintahan, Airlangga mengikuti sistem pemerintahan feodal yang dipopulerkan oleh Bangsa Tiongkok. Di bawah sistem ini, seorang r aja bertanggung jawab atas keamanan dan kesejahteraan masyarakatnya. Ia juga bertanggung jawab untuk mengesahkan undang-undang, menyelenggarakan peradilan, dan mengawasi administrasi publik.

Selain itu, Airlangga juga membangun sistem pemerintahan yang berbasis agama Hindu dan Budha. Arsitektur dan patung-patung yang dibangun di Kerajaan Kediri menyerupai tempat ibadah tersebut. Airlangga juga mendirikan kerajaan-kerajaan cabang seperti Singosari, Tumapel, dan Majapahit untuk memperkuat kerajaannya.

Airlanga pun akhirnya wafat pada tahun 1049 Masehi setelah memerintah selama empat belas tahun. Setelah wafatnya Airlanga, putranya Jayengrana melanjutkan trad isi pemerintahan. Kediri kemudian mengalami berbagai konflik dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa dan di sekitarnya. Namun, Kerajaan Kediri akhirnya tetap berdiri hingga tahun 1222 Masehi.

Budaya dan Tradisi di Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-10 Masehi oleh raja Airlangga, dan berlangsung hingga abad ke-14 Masehi. Di Kerajaan Kediri, budaya Jawa Timur dan budaya Hindustan sama-sama berkembang. Beberapa tradisi yang masih tetap dilestarikan di Kerajaan Kediri antara lain:

• Upacara Yadnya Agung Bumi Putra (Great Earth Offering Ceremony), yaitu upacara pemberian bumi putra untuk menyambut kedatangan musim semi. Upacara ini biasanya dilakukan setiap tanggal 15 Margasira (bulan November).

• Upacara Yadnya Trijata (Threefold Offering Ceremony), yaitu upacara penyembahan Dewi Sri sebagai dewa pertanian. Upacara ini dilakukan dalam rangka memohon keturunan yang berkualitas serta hasil panen yang melimpah.

Akhir dari Kerajaan Kediri

Akhir dari Kerajaan Kediri berawal ketika Raja Jayakatwang membunuh Raja Airlangga dan mengambil alih Kerajaan Kahuripan. Hal ini tidak dapat diterima oleh sebagian besar rakyat, karena mereka menganggap Airlangga sebagai raja yang baik. Oleh karena itu, Mpu Sindok, putra Airlangga, mendirikan kerajaan baru di Daha, yang kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Kediri. 

Setelah berlangsung selama lebih dari empat abad, kerajaan Kediri akhirnya dikalahkan oleh tentara Majapahit di tahun 1290. Kerajaan Kediri kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit, dan berakhir dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15.

Kesimpulan

Raja Kediri adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada abad ke-10 Masehi di Jawa Tengah. Kerajaan ini didirikan oleh Airlangga, putra dari Raja Udayana dan Gunadharma. Airlangga memisahkan diri dari Kerajaan Kahuripan setelah ayahnya terbunuh oleh sedarahnya, dan membentuk kerajaan baru di Kediri. Airlangga juga merupakan salah satu raja yang paling berpengaruh dalam sejarah Jawa, dan telah meninggalkan berbagai macam karya yang berdampak positif bagi masyarakat pada masanya.